
Taipan ritel Inggris Philip Green telah didakwa dengan empat tuduhan penyerangan di AS setelah seorang instruktur Pilates mengklaim bahwa dia berulang kali menyentuhnya secara tidak pantas.
Katie Surridge mengatakan kepada polisi Arizona bahwa maestro Arcadia menangkapnya kembali pada tahun 2016 dan 2018 saat mengikuti kelas di resor mewah Canyon Ranch di Tucson.
Kantor kejaksaan Pima County mengatakan pada hari Jumat bahwa Green didakwa dengan empat tuduhan sengaja menyentuh orang lain dengan maksud untuk melukai, menghina atau memprovokasi.
Lihat berita terbaru dan streaming gratis 7 ditambah >>
Tuduhan tersebut dapat mengakibatkan hukuman hingga 30 hari penjara dan denda sebesar $US500 ($A721).
Tanggal sidang telah ditetapkan di Pengadilan Negeri Pima pada 19 Juni.
Green, 67, “dengan susah payah” membantah tuduhan tersebut, dan seorang juru bicara mengatakan dia “kecewa” atas tuduhan yang dijatuhkan.
“Sir Philip dengan keras membantah tuduhan tersebut dan kecewa karena dakwaan tersebut diajukan saat dia tidak ada dan ini merupakan kategori pelanggaran kecil di Amerika Serikat,” kata sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Arcadia.
Ibu tiga anak, berusia 30-an, mengatakan kepada Detektif David Stivers dalam wawancara polisi yang diperoleh PA bahwa “pria tua yang menyeramkan” itu memukul pantatnya “dengan paksa” hingga 10 kali pada Januari 2016.
Dia mengaku khawatir akan membuat frustrasi “orang terkenal” di resor tersebut, namun memutuskan untuk berbicara dengan manajemen yang mengatakan bahwa mereka telah berbicara dengan Green dan meyakinkannya bahwa hal itu tidak akan terjadi lagi.
Namun Surridge mengatakan kepada polisi bahwa Green kembali untuk kelas lain pada Januari 2018.
“Kali ini, alih-alih menampar pantatku, dia meletakkan tangannya, seperti, dia melingkarkan tangannya di pinggangku lalu meraih pipi pantatku dan hanya meletakkan tangannya di sana dan memegangnya di sana sambil memelukku,” katanya.
Dia selanjutnya melontarkan komentar yang tidak nyaman dan menepuk perutnya yang terbuka saat dia memperagakan latihan, klaimnya.
Seorang pemilik rumah di resor, yang digambarkan oleh polisi sebagai saksi independen, memberikan penjelasan kepada detektif tersebut tentang apa yang dia klaim telah dilihatnya pada tahun 2016.
Kimberly Khoury mengatakan Green meraihnya dengan “tangannya yang seperti gurita”.
Tuduhan tersebut, yang diajukan pada hari Rabu, menurut catatan pengadilan, terjadi pada saat yang penuh gejolak bagi raja ritel tersebut.
Grup Green mengoperasikan beberapa jaringan toko pakaian terkenal di Inggris dan Irlandia, termasuk Topshop, Topman, Miss Selfridge, dan Dorothy Perkins.
Perusahaan tersebut mengatakan bulan ini pihaknya berencana menutup 23 dari 566 tokonya di Kepulauan Inggris karena kehilangan pelanggan karena pesaing online.
Dengan Reuters