
Partai Hijau menuduh lobi sekolah Katolik berusaha melindungi kesepakatan pendanaan “khusus” dengan pemerintah federal setelah surat dikirim ke orang tua yang menyarankan agar mereka tidak memilih partai kecil tersebut.
Badan pendidikan Keuskupan Agung Katolik Sydney telah menulis surat kepada para orang tua menjelang pemilu federal, memperingatkan bahwa Partai Hijau mengadu pemerintah dengan sekolah-sekolah Katolik.
Sekolah Katolik Sydney berpendapat hasil pemungutan suara hari Sabtu akan sangat penting bagi keluarga yang memiliki anak di sekolah Katolik.
Tonton berita terkini di Channel 7 atau streaming gratis 7 ditambah >>
“Yang paling penting bagi pendidikan Katolik adalah keterjangkauan sekolah kami bagi keluarga-keluarga Australia yang mencari sekolah Katolik untuk anak-anak mereka,” tulis direktur eksekutif organisasi tersebut Tony Farley dalam surat yang dilihat oleh AAP.
Ia berpendapat bahwa meskipun Koalisi dan Partai Buruh akan menjaga agar sekolah-sekolah non-pemerintah tetap terjangkau, Partai Hijau secara terbuka menyerukan agar tingkat pendanaan dipotong.
““Saya pikir mereka harus menghabiskan lebih banyak waktu untuk mendidik anak-anak dan mengurangi waktu untuk memberi tahu masyarakat bagaimana cara memilih.”“
“Kami meminta Anda untuk mengingat hal ini ketika Anda memberikan suara pada hari Sabtu.”
Salah satu orang tua yang menerima surat tersebut mengatakan bahwa urusan gereja dan negara harus dipisahkan.
“Saya pikir mereka harus menghabiskan lebih banyak waktu untuk mendidik anak-anak dan mengurangi waktu untuk memberi tahu masyarakat bagaimana cara memilih,” kata orang tua tersebut kepada AAP.
Partai Hijau berpendapat bahwa peningkatan pendanaan untuk sekolah-sekolah non-pemerintah mempunyai dampak negatif terhadap pendidikan masyarakat.
Partai tersebut mengatakan pendanaan apa pun untuk sekolah-sekolah non-pemerintah tidak boleh menguntungkan pendidikan swasta “dengan mengorbankan pendidikan negeri”.
Mereka ingin pendanaan sekolah swasta dikurangi sesuai dengan standar sumber daya sekolah (SRS) Persemakmuran dan dana yang tersedia dapat diinvestasikan kembali di sekolah negeri yang paling membutuhkan.
Mehreen Faruqi, juru bicara bidang pendidikan Partai Hijau, mengatakan lobi sekolah Katolik secara historis telah mengalami kelebihan dana dan “sekarang berusaha melindungi perjanjian khusus mereka”.
““Saya tidak akan meminta maaf karena membela sekolah negeri yang kurang beruntung.”“
“Saya tidak akan meminta maaf karena membela sekolah-sekolah negeri yang kurang beruntung yang secara kronis kekurangan dana dari pemerintah yang menolak membela kelompok lobi yang berduit,” kata Senator Faruqi dalam sebuah pernyataan pada Jumat.
Sekitar 99 persen sekolah negeri kekurangan dana, sementara persentase yang sama untuk sekolah non-pemerintah didanai sebesar atau di atas SRS, kata Faruqi.