
Perdana Menteri Scott Morrison akan memberikan penghormatan kepada prajurit Australia dan Sekutu yang bertempur dalam pendaratan D-Day sembari mendesak Presiden AS Donald Trump untuk menyelesaikan ketegangan perdagangan dengan Tiongkok yang mengancam kesejahteraan pascaperang.
Morrison, pada kunjungan pertamanya ke Inggris sebagai perdana menteri, akan memperingati 75 tahun pendaratan D-Day Perang Dunia Kedua dalam sebuah upacara di Portsmouth pada hari Rabu.
Tonton video di atas: Scott Morrison bertemu Ratu
Tonton berita terkini di Channel 7 atau streaming gratis 7 ditambah >>
Ratu Elizabeth, Perdana Menteri Inggris Theresa May, Presiden AS Donald Trump, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Angela Merkel, dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau juga akan menghadiri acara tersebut.
TERKAIT:
Sekitar dua juta pria, termasuk 3.000 warga Australia, ambil bagian dalam operasi D-Day, yang membantu mengusir Jerman dari Eropa Barat.
Morrison mengatakan ada 13 warga Australia di antara 73.000 tentara Sekutu yang tewas atau hilang dalam aksi tersebut.
“Di pantai-pantai yang sekarang terukir dalam waktu – Utah, Omaha, Juno, Gold dan Sword – puluhan ribu pemuda menghadapi tembakan musuh dan ketakutan mereka sendiri terhadap tujuan kebebasan yang lebih tinggi,” katanya pada hari Selasa.
“Merupakan suatu kehormatan untuk mewakili Australia sebagaimana kami menghormati semua orang yang menyerbu pantai dan mendarat di Normandia pada tanggal 6 Juni 1944.”
Morrison melihat konflik perdagangan antara AS dan Tiongkok sebagai ancaman terhadap tatanan dunia liberal yang dibangun oleh Sekutu setelah perang.
“Konflik perdagangan antara AS dan Tiongkok menguji sistem ini dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya, sehingga membahayakan kesejahteraan dan standar hidup miliaran orang,” katanya.
Perdana Menteri tidak akan meminta Trump untuk menurunkan tarif perdagangannya terhadap Tiongkok.
Namun dia akan mengingatkan presiden AS bahwa penyelesaian positif konflik perdagangan ini adalah demi kepentingan komunitas internasional, khususnya negara-negara Indo-Pasifik seperti Australia.
“Selalu menjadi harapan saya, sebagai orang Australia yang optimis, bahwa hal ini dapat dicapai,” katanya.
Ketika ditanya apakah dia akan meminta Presiden Trump untuk “mundur”, Morrison mengatakan dia akan berbicara dengan hormat kepada pemimpin AS mengenai masalah ini.
“Saya hanya akan melontarkan komentar yang sama seperti yang selalu saya sampaikan, yaitu saya pikir masalah ini diselesaikan demi kepentingan semua orang, namun ini adalah masalah yang perlu diselesaikan antara kedua negara,” tambahnya. .