
Penjabat Menteri Pertahanan AS Patrick Shanahan mengatakan meski ancaman dari Iran masih tinggi di Timur Tengah, tindakan pencegahan yang diambil Pentagon telah “menghentikan” potensi serangan terhadap warga Amerika.
Tidak jelas apa yang dimaksud Shanahan dan para pejabat Pentagon tidak dapat segera mengklarifikasi apakah ancaman dari Iran telah berkurang.
“Tidak ada serangan terhadap orang Amerika. Saya menganggap itu sebagai perampokan,” kata Shanahan kepada wartawan.
Lihat berita terbaru dan streaming gratis 7 ditambah >>
“Ini tidak berarti bahwa ancaman yang kami identifikasi sebelumnya telah hilang. Respons hati-hati kami, menurut saya, memberi waktu bagi Iran untuk menghitung ulang,” katanya.
Selasa malam, Shanahan akan memberi pengarahan kepada anggota parlemen mengenai Iran bersama dengan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan Ketua Kepala Staf Gabungan Joseph Dunford.
Militer AS awal bulan ini mengerahkan kelompok penyerang kapal induk, pesawat pengebom, dan rudal Patriot ke Timur Tengah sebagai tanggapan atas apa yang menurut Washington merupakan indikasi yang meresahkan mengenai kemungkinan persiapan serangan oleh Iran.
Retorika antara Teheran dan Washington meningkat dalam beberapa pekan terakhir ketika AS memperketat sanksi yang dikatakan bertujuan memaksa Iran membuat konsesi di luar ketentuan perjanjian multinasional tahun 2015 untuk mengekang program nuklir Iran. Presiden Donald Trump menarik Amerika Serikat keluar dari perjanjian tersebut pada tahun 2018.
Trump memperingatkan pada hari Senin bahwa Iran akan menghadapi “kekuatan besar” jika menyerang kepentingan AS di Timur Tengah. Sumber-sumber pemerintah AS mengatakan Washington mencurigai milisi Syiah yang memiliki hubungan dengan Teheran berada di balik serangan roket di Zona Hijau Baghdad.
“Saya hanya berharap Iran mendengarkan. Kami berada di kawasan ini untuk mengatasi banyak hal, namun bukan untuk berperang dengan Iran,” kata Shanahan pada Selasa pagi.
Dia menambahkan bahwa ini adalah periode di mana ancaman masih tinggi dan fokusnya adalah memastikan “tidak ada kesalahan perhitungan yang dilakukan Iran”.
Sumber-sumber pemerintah AS mengatakan kepada Reuters pekan lalu bahwa mereka yakin Iran telah mendorong militan Houthi, atau milisi Syiah di Irak, untuk melakukan serangan terhadap kapal tanker di luar Uni Emirat Arab.
Menteri Luar Negeri Pompeo mengatakan dalam sebuah wawancara radio bahwa Amerika Serikat belum mencapai kesimpulan pasti yang dapat ia bicarakan secara terbuka.
“Tetapi mengingat semua konflik regional yang kita lihat dalam dekade terakhir dan bentuk serangan-serangan ini, tampaknya sangat mungkin bahwa Iran berada di balik hal ini,” katanya dalam acara Hugh Hewitt.
Departemen Luar Negeri mengatakan Pompeo berbicara dengan mitranya dari Norwegia pada hari Selasa dan membahas serangan terhadap kapal berbendera Norwegia di lepas pantai Fujairah di Uni Emirat Arab.