
Lusinan pemilik senjata di Christchurch telah menyerahkan senjata mereka dengan imbalan uang, yang merupakan peristiwa pertama dari lebih dari 250 rencana pembelian kembali senjata di Selandia Baru setelah pemerintah melarang berbagai jenis perangkat semi-otomatis.
Polisi mengatakan mereka membayar lebih dari $NZ430.000 ($410.000) kepada 169 pemilik senjata selama acara tersebut. Uang tersebut disetorkan langsung ke rekening bank pemilik senjata.
Anggota parlemen Selandia Baru bergegas meloloskan undang-undang baru pada bulan April untuk melarang apa yang disebut senjata gaya militer setelah seorang pria bersenjata membunuh 51 orang di dua masjid di Christchurch pada bulan Maret.
Lihat berita terbaru dan streaming gratis 7 ditambah >>
Pemerintah telah menyisihkan lebih dari NZ$200 juta ($191 juta) untuk membeli kembali senjata seperti senapan jenis AR-15, meskipun banyak pemilik senjata tetap tidak senang dengan kompensasi yang ditawarkan.
Berdasarkan amnesti, pemilik senjata memiliki waktu hingga Desember untuk menyerahkan senjata mereka yang kini dilarang.
Polisi mengatakan setidaknya 14.000 senjata api di seluruh negeri dilarang berdasarkan undang-undang baru tersebut. Diperkirakan terdapat 1 juta hingga 1,5 juta senjata api di Selandia Baru dan 250.000 pemilik senjata berlisensi.
Dalam skema pembelian kembali, pemilik senjata mendapat penggantian antara 25 hingga 95 persen dari harga senjata baru sebelum pajak, tergantung pada kondisi senjata mereka.
Sedang tren di 7NEWS.com.au
Orang-orang yang memiliki senjata api yang tidak dilarang berdasarkan undang-undang baru juga dapat menyerahkan senjata mereka selama masa amnesti, meskipun mereka tidak akan menerima kompensasi apa pun. Polisi mengatakan setengah lusin senjata tersebut diserahkan selama acara di Christchurch.
Polisi menggunakan mesin hidrolik untuk menghancurkan laras dan mekanisme penembakan senjata yang diserahkan, sehingga tidak dapat digunakan, sebelum dibuang.
Mike Johnson, penjabat komandan polisi distrik, mengatakan pembelian kembali Christchurch sukses dan sikap pemilik senjata sangat baik.
Menteri Kepolisian Stuart Nash mengatakan, hasil pengumpulan pertama sangat menggembirakan.
“Banyak dari mereka yang menyerahkan senjata api berkomentar betapa mudahnya prosesnya, betapa harganya adil dan bagaimana polisi membuat seluruh acara berjalan lancar,” kata Nash dalam sebuah pernyataan.
Namun Nicole McKee, sekretaris Dewan Pemilik Senjata Api Berlisensi, mengatakan pemerintah telah mengecewakan pemilik senjata dengan mencoba menyelesaikan pembelian kembali dengan harga termurah.
Dia mengatakan pemilik senjata terpaksa bergantung pada penilaian polisi terhadap kondisi senjata mereka dan tidak dibayar apa pun atas ribuan dolar yang mereka keluarkan untuk pajak serta aksesoris dan amunisi tertentu.