
Menteri Luar Negeri Marise Payne menghindari pembicaraan tentang nasib para pejuang ISIS Australia yang saat ini ditahan di Suriah.
Dr Abdulkarim Omar, menteri luar negeri daerah kantong semi-otonom Kurdi di Suriah, mengatakan kepada ABC bahwa pemerintahannya berencana mengadili semua anggota asing ISIS.
“Kami tidak mempunyai rencana untuk mengirim warga Australia atau tahanan asing ISIS lainnya ke negara ketiga. Orang-orang itu harus diadili di sini,” katanya kepada stasiun televisi tersebut pada hari Kamis.
Tonton berita terkini di Channel 7 atau streaming gratis 7 ditambah >>
Dr Omar menyerukan bantuan asing untuk mengambil opsi hukum, namun juga menambahkan bahwa Australia tidak melakukan kontak mengenai warga negaranya yang ditahan di Suriah.
Ms Payne tidak menyangkal klaim tersebut dan mengubah topik pembicaraan menjadi anak-anak pejuang Australia di Suriah, khususnya anak yatim piatu.
“Yah, aku belum melihat komentar-komentar itu baru-baru ini, tapi yang jelas, setelah melihat laporan dari sejumlah orang, terutama anak-anak yatim piatu, kami telah bekerja dengan sangat tekun, sangat keras untuk memastikan bahwa mereka dapat keluar dengan selamat dari keadaan yang sangat, sangat sulit. akan disingkirkan di Suriah. ,” katanya kepada wartawan di London.
Jahangir Alam dari Australia telah memohon kepada pemerintah Australia untuk memulangkan putranya, Mahir Absar Alam, berusia 26 tahun, yang berada di penjara Kurdi, beserta istri dan dua anaknya, dari Suriah.
Mahir Absar Alam ditangkap oleh Pasukan Demokratik Suriah awal tahun ini setelah meninggalkan Melbourne untuk bergabung dengan ISIS pada tahun 2014.
“Kami merasa sangat sedih mengenai hal itu. Kami berharap pemerintah akan menganggap dia tidak boleh tidak mempunyai kewarganegaraan sebagai warga negara Australia,” kata Alam kepada ABC pada hari Kamis.
Senator Payne menekankan bahwa ini adalah situasi yang sulit karena beberapa pejuang ISIS di Australia dan mitra mereka telah memilih untuk membawa anak-anak mereka dalam “kondisi paling berbahaya yang dapat dibayangkan”.
Tapi sekali lagi dia fokus pada anak-anak Alam daripada memberikan komentar apa pun tentang keadaannya atau kemungkinan persidangannya.
“Ada harapan bahwa para pejabat Australia harus mengambil risiko untuk membebaskan anak-anak tersebut, yang ditinggalkan oleh keluarga mereka,” kata menteri tersebut.
“Kami telah bekerja dengan sangat tekun, seperti yang saya katakan, dalam jangka waktu yang lama. Ini bukan proses yang mudah, ini adalah serangkaian perundingan yang sangat sulit dan rumit dalam lingkungan yang sangat berbahaya.
“Kami telah bekerja sangat keras untuk memastikan bahwa anak-anak yang berhasil kami keluarkan telah dipindahkan dari keadaan yang mengerikan itu ke posisi yang aman dan kami akan terus bekerja dengan cara yang kami harus lakukan.”