
Partai Hijau telah mengumumkan rencana untuk melindungi Great Australian Bight dari eksplorasi minyak, dan menyerukan agar kawasan tersebut diberikan perlindungan Warisan Dunia.
Rencana lima poin partai tersebut juga akan mencabut izin pengeboran lepas pantai yang ada di wilayah tersebut, seiring dengan berlanjutnya protes di Norwegia atas rencana perusahaan energi Equinor untuk menenggelamkan setidaknya satu sumur eksplorasi.
Perusahaan diperkirakan akan mempertimbangkan mosi pada pertemuan tahunannya di Oslo pada hari Rabu yang akan mencegahnya melakukan eksplorasi di wilayah sensitif.
Lihat berita terbaru dan streaming gratis 7 ditambah >>
Aliansi orang-orang yang menentang produksi minyak lepas pantai di Teluk mendesak para pemegang saham di Norwegia untuk mendukung mosi yang mereka yakini akan menggagalkan proposal tersebut.
Peter Owen, direktur South Australian Wilderness Society, mengatakan tingkat dukungan dari masyarakat Norwegia sangat rendah hati.
“Yang dipertaruhkan bukan hanya salah satu kawasan hutan belantara laut utuh terakhir di planet ini, tapi juga kemampuan planet kita untuk mendukung kehidupan,” kata Owen.
“Kita tidak bisa memperluas industri bahan bakar fosil jika kita menginginkan peluang iklim yang layak huni bagi anak-anak kita.”
Di Adelaide, pemimpin Partai Hijau Richard Di Natale menguraikan apa yang ia gambarkan sebagai program komprehensif untuk melindungi Bough.
Selain memasukkan daftar Warisan Dunia dan menghapus izin eksplorasi yang ada, Partai Hijau juga akan memblokir proyek minyak dan gas lepas pantai baru, melarang pengujian seismik, dan memperkenalkan pemicu iklim yang menilai polusi karbon proyek-proyek besar sebelum disetujui.
“Lebih banyak minyak dan gas akan memicu krisis iklim,” kata Senator Di Natale.
“Tanpa komitmen terhadap batubara, minyak atau gas baru, tidak ada pemerintah yang bisa menganggap serius aksi iklim.”
Berdasarkan proposalnya saat ini, Equinor ingin mengebor sumur eksplorasi 370 km di lepas pantai SA.
Jika Stromlo-1 menerima semua persetujuan peraturan yang diperlukan, pengeboran diperkirakan akan dimulai pada musim panas 2020/21.
Namun perusahaan tersebut mengatakan pihaknya hanya akan melanjutkan jika dapat melakukannya dengan aman dan dengan persetujuan dari Otoritas Manajemen Lingkungan dan Keselamatan Minyak Lepas Pantai Nasional (NOPSEMA).
“Kami akan mengambil waktu yang diperlukan untuk memastikan operasi kami aman bagi masyarakat, komunitas dan lingkungan,” katanya.
Koalisi telah mengindikasikan bahwa mereka akan dipandu oleh keputusan NOPSEMA mengenai proposal tersebut, sementara Pemimpin Oposisi Bill Shorten telah memberikan komitmen kepada pemerintahan Partai Buruh untuk melakukan studi mengenai dampak tumpahan minyak di masa depan di Teluk.