
Laporan penasihat khusus AS Robert Mueller merinci peran Australia dalam mendorong penyelidikan FBI pada tahun 2016 mengenai apakah kampanye pemilu Donald Trump berkoordinasi dengan pemerintah Rusia.
Laporan yang sangat ditunggu-tunggu yang dirilis pada hari Kamis ini tidak menyebutkan nama Australia secara spesifik tetapi mengacu pada “pemerintahan asing”, sebuah langkah yang menggarisbawahi sifat sensitif dari keterlibatan Australia.
Laporan Mueller juga tidak menyebutkan nama Alexander Downer, yang merupakan komisaris tinggi Australia untuk Inggris pada Mei 2016 ketika ia bertemu dengan penasihat hubungan luar negeri tim kampanye Trump, George Papadopoulos di sebuah bar anggur di London.
Tonton berita terkini di Channel 7 atau streaming gratis 7 ditambah >>
Laporan tersebut mengacu pada “perwakilan pemerintah asing”.
Downer mengatakan pada hari Kamis bahwa dia belum membaca laporan Mueller.
“Tidak melihat hal itu dan tidak mengikuti isu-isu tersebut,” katanya kepada AAP.
Mr Mueller mencurahkan 14 halaman dari 448 halaman laporannya untuk Mr Papadopoulos.
Downer mengakui dalam sebuah wawancara dengan surat kabar The Australian tahun lalu bahwa ia telah bertemu dengan Papadopoulos di sebuah bar di London dan mengatakan bahwa Papadopoulos telah mengatakan kepadanya bahwa Rusia memiliki materi yang merusak mengenai Downer. Saingan presiden Trump, Hillary Clinton.
Papadopoulos mengatakan kepada AAP bulan lalu bahwa dia tidak menyebutkan keburukan Rusia mengenai Clinton kepada Downer selama pertemuan mereka di pub London.
Laporan Mueller mengatakan pertemuan di London mendorong FBI untuk membuka penyelidikannya pada tanggal 31 Juli 2016.
“Pada akhir Juli 2016, tak lama setelah WikiLeaks pertama kali merilis dokumen curian, pemerintah asing menghubungi FBI tentang pertemuan Mei 2016 dengan penasihat kebijakan luar negeri Kampanye Trump, George Papadopoulos,” tulis Mueller dalam laporan tersebut.
“Papadopoulos menyatakan kepada perwakilan pemerintah asing bahwa tim kampanye Trump telah menerima indikasi dari pemerintah Rusia bahwa mereka mungkin membantu kampanye tersebut melalui pelepasan informasi anonim yang merugikan calon presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinton.
“Informasi tersebut mendorong FBI pada tanggal 31 Juli 2016 untuk membuka penyelidikan apakah individu yang terkait dengan kampanye Trump berkoordinasi dengan pemerintah Rusia dalam aktivitas campur tangan mereka.”
Investigasi FBI itulah yang pada akhirnya mengarahkan Mr. Mueller ditunjuk sebagai penasihat khusus untuk menyelidiki campur tangan Rusia.
Mueller telah menyelidiki apakah Papadopoulos mengatakan kepada pejabat kampanye Trump tentang kemungkinan adanya fitnah Rusia terhadap Clinton, namun Mr. Mueller menemui jalan buntu.
“Papadopoulos dan pejabat kampanye yang diajak bicara mengatakan kepada kantor tersebut bahwa mereka tidak ingat Papadopoulos menyampaikan informasi tersebut kepada mereka,” kata laporan itu.
Tn. Investigasi yang dilakukan Mueller selama 22 bulan menemukan tidak cukup bukti untuk membuktikan bahwa Mr. Trump atau rekan-rekannya terlibat dalam konspirasi kriminal dengan Rusia untuk mengganggu pemilu 2016.
Papadopoulos adalah salah satu penuntut pertama Mueller.
Tn. Pada tahun 2017, Papadopoulos mengaku bersalah berbohong kepada FBI dan dijatuhi hukuman 14 hari penjara.
Laporan Mueller menjelaskan bagaimana Papadopoulos bertemu dengan profesor Malta Joseph Mifsud di London pada tanggal 26 April 2016.
Mifsud, setelah perjalanan ke Rusia di mana ia bertemu dengan pejabat pemerintah Rusia, mengatakan kepada Papadopoulos bahwa ia “mengetahui bahwa Rusia mendapat ‘keburukan’ terhadap kandidat Hillary Clinton”.