
Pengacara Jacob Zuma berpendapat bahwa mantan presiden Afrika Selatan telah diperlakukan tidak adil oleh jaksa dalam upayanya untuk menghidupkan kembali tuduhan korupsi yang dibatalkan karena dia tidak populer di negara itu secara luas.
Zuma telah mengajukan penangguhan penuntutan secara permanen atas 16 tuduhan penipuan, pemerasan dan pencucian uang terkait dengan kesepakatan untuk membeli perangkat keras militer Eropa senilai 30 miliar rand untuk angkatan bersenjata Afrika Selatan pada akhir 1990-an.
Pria berusia 77 tahun, yang muncul di pengadilan untuk kelima kalinya pada Senin sejak dakwaan dipulihkan, sebelumnya mengatakan dia adalah korban perburuan penyihir bermotif politik.
Tonton berita terbaru di Channel 7 atau streaming gratis 7 ditambah >>
Pada hari pertama persidangan, pengacara Zuma, advokat Muzi Sikhakhane, menggambarkan perlakuannya oleh National Prosecuting Authority (NPA) sebagai “peradilan massa” dan mengatakan Zuma didakwa karena negara tidak menyukainya.
“Misalkan kita tahu bahwa dia mungkin telah melakukan apa yang kita duga dia lakukan. Apakah dia dilucuti dari martabat manusianya, apakah ada alasan untuk memperlakukannya dengan cara tertentu karena dia adalah Tuan Zuma?” kata Sikhakhane dalam pidato pembukaannya.
“Zuma tidak diberi kesempatan untuk menantang bukti yang melibatkan dan berprasangka buruk padanya,” tambah pengacara itu.
Dia menuduh jaksa bersikap bias terhadap mantan presiden, yang digulingkan oleh partai yang berkuasa pada Februari 2018 setelah sembilan tahun berkuasa yang ditandai dengan tuduhan korupsi dan stagnasi ekonomi yang menyebabkan penurunan peringkat kredit.
Tuduhan terhadap Zuma awalnya diajukan lebih dari satu dekade lalu, tetapi NPA membatalkannya tak lama sebelum dia berhasil memilihnya sebagai presiden pada 2009.
Setelah pemilihannya, lawan-lawannya melakukan perjuangan hukum yang panjang untuk mengembalikan dakwaan, yang akhirnya berhasil pada tahun 2016. Zuma membalas dengan tantangan hukumnya sendiri.
Kasus di Pietermaritzburg, ibu kota dan kota terbesar kedua di provinsi KwaZulu-Natal, adalah contoh langka seorang pemimpin Afrika dimintai pertanggungjawaban atas tindakannya. Zuma menyangkal ketidakadilan.
Zuma, yang mengenakan jas hitam dan dasi merah, ditahan di pengadilan. Putranya Duduzane, yang menghadapi tuduhan pembunuhan yang tidak bersalah, dan beberapa pendukungnya, termasuk mantan menteri kabinet, pergi ke Pietermaritzburg untuk mendukung mantan pelindung mereka.
Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, mantan wakil Zuma, yang partainya Kongres Nasional Afrika memenangkan pemilihan umum bulan ini, telah berjanji untuk memerangi korupsi saat ia berupaya menarik investasi asing dan memperbaiki ekonomi yang sedang sakit.