
Philip Lowe, presiden Reserve Bank, mengatakan “tidak masuk akal” mengharapkan suku bunga diturunkan lebih lanjut tahun ini, meskipun belum ada keputusan yang diambil.
“Banyak hal akan bergantung pada bagaimana bukti berkembang, khususnya di pasar tenaga kerja,” kata Lowe kepada komunitas bisnis saat makan malam pada Selasa malam.
Banyak ekonom memperkirakan penurunan suku bunga kedua sebelum akhir tahun ini, sehingga suku bunga Australia akan berada pada angka 1,0 persen.
Mencari pekerjaan baru atau kandidat pekerjaan? Posting pekerjaan dan temukan bakat lokal di 7NEWS Jobs >>
Namun Lowe mengatakan bahwa kebijakan moneter bukanlah satu-satunya cara untuk mengurangi pengangguran; terdapat juga kebijakan fiskal seperti peningkatan belanja infrastruktur dan kebijakan struktural yang mendukung perusahaan untuk melakukan ekspansi dan mempekerjakan orang.
Dari sudut pandangnya, Lowe mengatakan, kebijakan struktural untuk mendukung “sektor bisnis yang dinamis” adalah pilihan yang lebih baik untuk penciptaan lapangan kerja dibandingkan penurunan suku bunga atau stimulus fiskal.
“Kebijakan struktural tidak hanya membantu penciptaan lapangan kerja, tetapi juga dapat membantu mendorong pertumbuhan produktivitas yang merupakan sumber utama peningkatan standar hidup kita,” ujarnya.
Lowe juga keluar dari praktiknya yang biasa dan meminta bank untuk sepenuhnya membebankan pemotongan suku bunga kepada nasabah melalui suku bunga hipotek variabel standar yang lebih rendah.
Lowe mengatakan bank mendapat manfaat dari berkurangnya penggalangan dana di pasar grosir dan oleh karena itu harus sepenuhnya meneruskan tingkat suku bunga yang lebih rendah dengan hipotek yang lebih rendah.
Sejauh ini, ANZ menyatakan tidak akan memberikan pengurangan penuh sebesar 25 basis poin kepada pelanggannya, dan hanya menawarkan pengurangan sebesar 18 basis poin.
Commonwealth dan NAB mengatakan mereka akan meneruskan pemotongan suku bunga penuh kepada pelanggan hipotek mereka.
Lowe meyakinkan para pemimpin bisnis Australia bahwa keputusan untuk menurunkan suku bunga bukanlah respons terhadap memburuknya prospek perekonomian negara tersebut.
“Prospek perekonomian masih masuk akal, dengan risiko penurunan terbesar adalah perselisihan perdagangan internasional, yang semakin meningkat akhir-akhir ini,” kata Lowe.
“Perekonomian Australia diperkirakan akan semakin menguat pada akhir tahun ini, didukung oleh rendahnya tingkat suku bunga, peningkatan pertumbuhan pendapatan rumah tangga, investasi berkelanjutan di bidang infrastruktur dan membaiknya prospek sektor sumber daya.”
Pemotongan suku bunga mencerminkan bahwa perekonomian Australia kemungkinan akan memiliki “kapasitas hemat” untuk sementara waktu, kata Lowe.
Hal ini akan membantu negara tersebut untuk terus mengurangi pengangguran dan mencapai kemajuan menuju target inflasi sebesar dua hingga tiga persen, katanya. Terakhir di angka 1,5 persen.