
Perdana Menteri China Li Keqiang meminta Selandia Baru untuk memastikan lingkungan investasi yang adil saat dia bertemu dengan Perdana Menteri Jacinda Ardern, yang negaranya menolak tawaran raksasa telekomunikasi China Huawei untuk membangun jaringan seluler 5G, secara langsung.
Dalam kunjungan satu hari ke China menjelang pertemuannya dengan Li, Ardern mengatakan dia berharap untuk berdialog dengan Beijing tentang keputusan badan intelijen Selandia Baru yang menolak tawaran tersebut.
Hubungan dengan China telah tegang di bawah pemerintahan Ardern, yang secara terbuka menyatakan keprihatinan tentang pengaruh Beijing yang tumbuh di Pasifik Selatan.
Lihat berita terbaru dan streaming gratis 7 ditambah >>
China telah menunda kampanye pariwisata besar di Selandia Baru beberapa hari sebelum diluncurkan pada Februari.
“Saat ini, hubungan China-Selandia Baru secara umum berkembang dengan cara yang stabil,” kata Li kepada Ardern di awal pertemuan mereka di Balai Besar Rakyat Beijing, mencatat keinginan Selandia Baru untuk hubungan yang baik.
“China juga sangat mementingkan hubungan dengan Selandia Baru dan bersedia melakukannya,” katanya.
“Dan kami berharap bahwa kami dapat memperjuangkan penyebut umum terbesar terkait kepentingan satu sama lain dan bahwa ketika masing-masing perusahaan berinvestasi di perusahaan masing-masing, mereka dapat menikmati lingkungan yang adil, transparan, dan nyaman.”
Ardern memberi tahu Li bahwa dia ingin menekankan pentingnya hubungan negaranya dengan China. Pada tahun 2008, Selandia Baru menjadi negara Barat pertama yang menandatangani perjanjian perdagangan bebas dengan China.
“Ini adalah salah satu hubungan kami yang paling penting dan berjangkauan jauh,” tambahnya. “Kami sudah menikmati hubungan dengan sejarah yang mengesankan dan inovatif serta masa depan yang sangat mengesankan.”
Berbicara kepada wartawan menjelang pertemuan Li, Ardern mengatakan dia akan menguraikan proses yang diikuti Selandia Baru dalam keputusan Huawei, mencatat tidak ada pengaruh politik atau diplomatik dalam masalah tersebut.
“Ini adalah kesempatan untuk berdialog untuk berbicara tentang bagaimana proses tersebut telah dilakukan sejauh ini dan di mana posisinya sekarang,” katanya, seraya menambahkan bahwa beberapa laporan media yang menyatakan Huawei dapat dilarang di Selandia Baru adalah tidak benar.
Ardern mengakui ada komplikasi dalam hubungan dengan China, tetapi menepis kekhawatiran tentang keretakan dengan mitra dagang terbesar Selandia Baru itu.
Perjalanan itu dipotong menjadi kunjungan satu hari setelah serangan terhadap dua masjid di Christchurch pada 15 Maret yang menewaskan 50 orang.
Ardern mengatakan dia juga mengharapkan pembicaraan tentang peningkatan perjanjian perdagangan bebas yang telah membantu raksasa Asia itu tumbuh menjadi mitra ekspor barang terbesar Selandia Baru.