
Istri mantan bos Nissan Carlos Ghosn telah meninggalkan Jepang dan terbang ke Paris untuk memohon kepada pemerintah Prancis agar berbuat lebih banyak untuk membantunya, Financial Times melaporkan.
Jaksa Jepang menangkap Ghosn untuk keempat kalinya pada hari Kamis karena dicurigai mencoba memperkaya dirinya sendiri dengan mengorbankan produsen mobil tersebut, sebuah perubahan dramatis lainnya yang menurut pengacaranya adalah upaya untuk memberangusnya.
“Saya pikir pemerintah Prancis harus berbuat lebih banyak untuknya. Saya rasa dia tidak mendapat cukup dukungan dan dia berteriak minta tolong. Sebagai warga negara Prancis, itu seharusnya menjadi haknya,” kata Carole Ghosn kepada FT dalam sebuah wawancara sebelumnya. menaiki penerbangan dari Jepang Jumat malam.
Lihat berita terbaru dan streaming gratis 7 ditambah >>
Dia mengatakan hukuman penjara 108 hari yang dijatuhkan kepada suaminya sebelumnya telah menjadikannya “orang yang berbeda” dan kehidupan normal tidak mungkin dilakukan dengan syarat jaminan.
“Anda bisa melihat ketakutan di matanya,” ketika rumor penangkapan kembali menyebar pekan lalu, katanya.
Ghosn, yang memiliki kewarganegaraan Prancis, Lebanon, dan Brasil, membantah tuduhan terhadapnya dan meminta bantuan pemerintah Prancis.
Jaksa Tokyo, pengacara Ghosn dan juru bicaranya tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.
Lembaga penyiaran publik NHK mengatakan pada hari Minggu bahwa jaksa mencurigai Ghosn menyedot sebagian pembayaran melalui sebuah perusahaan dimana istrinya adalah seorang eksekutif untuk membeli kapal pesiar dan perahu.
Jaksa memintanya untuk bertemu dengan mereka untuk diinterogasi secara sukarela sebagai saksi tidak tersumpah, namun permintaan tersebut ditolak, sehingga mendorong mereka untuk meminta hakim untuk menanyainya atas nama mereka, kata penyiar tersebut.
Permintaan seperti itu memberi hakim wewenang untuk menanyai saksi yang menolak memberikan kesaksian secara wajib, menurut NHK.
Pengacara utama Ghosn, Junichiro Hironaka, mengatakan pada hari Kamis bahwa jaksa telah menyita ponsel, dokumen, buku catatan dan buku harian Ghosn, bersama dengan paspor dan ponsel istrinya.
FT mengatakan jaksa menyita paspor Lebanon istrinya dalam penggerebekan dini hari di apartemen mereka di pusat kota Tokyo pada Kamis pagi, namun tidak menemukan paspor AS istrinya.
“Saya sendirian di sini. Sungguh traumatis apa yang terjadi,” katanya sambil menunggu penerbangan. “Jika suami saya ditahan dan saya di sini, saya tidak akan berguna. Saya akan pergi ke Prancis… dan menjadi lebih berguna di mana pun saya bisa.”
Berdasarkan hukum Jepang, jaksa dapat menahan Ghosn hingga 22 hari tanpa menuntutnya. Penangkapan baru ini membuka kemungkinan bahwa dia akan diinterogasi lagi tanpa kehadiran pengacaranya, seperti yang biasa terjadi di Jepang.
Skandal ini mengguncang industri otomotif global dan memberikan dampak buruk pada sistem hukum Jepang.