
Empat pengunjuk rasa Palestina telah tewas dan lebih dari 300 orang terluka sejak Jumat malam dalam bentrokan dengan tentara Israel di perbatasan Gaza, kata Kementerian Kesehatan Gaza.
Tiga warga Palestina tewas dalam bentrokan tersebut, sementara orang keempat meninggal di rumah sakit pada hari Sabtu akibat luka yang dideritanya malam sebelumnya.
Kekerasan meletus antara pengunjuk rasa dan tentara Israel yang ditempatkan di perbatasan Israel-Gaza ketika puluhan ribu orang berdemonstrasi untuk memperingati satu tahun protes Great March of Return.
Tonton berita terkini di Channel 7 atau streaming gratis 7 ditambah >>
Tentara Israel, yang memperkirakan jumlah pengunjuk rasa mencapai 40.000 orang, menuduh para pengunjuk rasa melemparkan batu dan membakar ban. Selain itu, sejumlah granat dan alat peledak juga dilemparkan ke pagar perbatasan, katanya.
Saksi mata mengatakan tentara Israel menembakkan gas air mata dan tembakan langsung ke arah pengunjuk rasa untuk mencegah mereka mendekati pagar.
Tentara Israel memperingatkan warga Gaza untuk tidak mendekati pagar selama protes, dan meminta mereka menjaga jarak 300 meter.
Tentara mengatakan tentara melepaskan tembakan “sesuai dengan prosedur operasi standar”.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan pada Sabtu malam bahwa setidaknya 316 warga Palestina terluka. Dari jumlah tersebut, 64 orang menderita luka tembak. Yang lainnya terluka akibat pecahan peluru, terkena gas air mata, atau terkena tabung gas air mata.
Protes Great March of Return, yang terjadi setiap minggu sejak dimulai setahun yang lalu, menyerukan hak kembalinya pengungsi Palestina dan keturunan mereka ke wilayah Israel saat ini, serta mengakhiri 12 tahun protes tersebut. -blokade panjang yang diberlakukan oleh Israel.
Pemogokan umum diadakan di Jalur Gaza dan Kementerian Kesehatan dan Dalam Negeri mengumumkan keadaan darurat.
Institusi pemerintah dan swasta ditutup, termasuk sekolah, universitas dan toko-toko di Jalur Gaza, kecuali institusi medis, klinik dan rumah sakit.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, 270 warga Palestina telah tewas dan ribuan lainnya terluka dalam protes sejak dimulai tahun lalu. Save the Children mengatakan “setidaknya 50 anak” termasuk di antara korban tewas. Seorang tentara Israel ditembak mati.
Peringatan tersebut bertepatan dengan Hari Tanah, yang memperingati kematian enam warga Arab Israel yang dibunuh oleh pasukan Israel selama protes terhadap pengambilalihan tanah oleh Israel pada tahun 1976.
Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas mengatakan dalam sebuah pernyataan: “Penderitaan rakyat kami selama 100 tahun dan pengorbanan besar yang dilakukan oleh negara besar ini tidak akan sia-sia.”