
Apakah Diego Castro KAMBING A-League?
Di mata para pemain Perth Glory, jawabannya adalah ya.
A-League diberkati dengan hadirnya beberapa mega bintang di dunia sepakbola.
Alessandro Del Piero dan Dwight Yorke bisa dibilang adalah dua nama terbesar yang menghiasi kompetisi ini, sementara pemain impor Thomas Broich, Milos Ninkovic, dan Besart Berisha juga meninggalkan kesan mendalam.
Namun dalam hal kecemerlangan yang bertahan lama, sulit untuk melampaui Castro sebagai pemain terhebat sepanjang masa.
Masih ada orang yang tidak setuju.
Namun jika Castro mampu menampilkan performa penentu kemenangan melawan Sydney di grand final hari Minggu, maka upayanya untuk menjadi KAMBING A-League akan menjadi hampir tak terbantahkan.
Mantan pelatih Glory Kenny Lowe ingat dengan jelas saat pertama kali dia melihat highlight Castro.
Itu terjadi pada tahun 2015 ketika klub sedang mencari bintang impor untuk ditandatangani.
“Saya melihat video dia bermain melawan Real Madrid dan Barcelona dan saya mulai tertawa,” kata Lowe.
“Saya berkata, ‘Dia tidak akan mendatangi kita’. Apakah dia gila?”
Castro tidak hanya datang pada tahun 2015, namun ia juga belum pergi, baru-baru ini menandatangani perpanjangan kontrak dua tahun.
Di usia 36 tahun, Castro seharusnya bersantai.
Sebaliknya, pria bernama ‘El Maestro’ menghasilkan musim terbaiknya.
Jika bukan karena tujuh pertandingan yang dia lewatkan karena cedera, Castro akan menjadi pilihan yang tepat untuk memenangkan Medali Johnny Warren yang kedua.
Petenis Spanyol itu hanya mendapat tiga suara di belakang Roy Krishna dari Wellington, meski memainkan enam pertandingan lebih sedikit.
Kiper Glory Liam Reddy yakin Castro adalah pemain terbaik A-League.
“Diego adalah pemain terbaik di kompetisi ini dan telah melakukannya selama beberapa tahun,” kata Reddy.
“Dia adalah pemain sepak bola yang luar biasa, dia adalah pemimpin kami yang luar biasa.
“Dia memimpin dengan tindakan, dan cara dia bermain serta berlatih… Anda merasa sangat percaya diri menghadapi pertandingan dengan pemain seperti itu.”
Bek Glory Shane Lowry juga menyebut Castro sebagai yang terbaik di liga.
“Dia tampaknya menjadi lebih baik seiring bertambahnya usia,” kata Lowry.
“Dia juga pemain yang pekerja keras. Bukan hanya keterampilan dan triknya.
“Orang-orang tidak melihat pergerakan saat menguasai bola, berlari, bertahan. Dia menjaga tubuhnya dalam kondisi prima.”
Castro punya banyak trik di lapangan.
Namun kepemimpinannya di bawah juga berperan penting dalam kebangkitan Glory musim ini.
Castro mencetak dua gol dalam kemenangan semifinal atas Adelaide.
Mantan bintang Getafe dan Sporting Gijon ini kini bersiap menghadapi salah satu pertandingan terpenting dalam kariernya, dan akan ada lebih dari 50.000 penggemar Glory yang mendukungnya.