
Sedikitnya 18 orang tewas dan sekitar 100 lainnya terluka dalam banjir bandang di provinsi Fars, Iran selatan, kantor berita semi-resmi Tasnim melaporkan, dan diperkirakan akan turun hujan lebih banyak setelah berhari-hari terjadi banjir dahsyat di wilayah utara.
Sekitar 26 dari 31 provinsi kini memiliki peringatan banjir akibat hujan lebat di negara yang lebih terbiasa dengan kekeringan.
TV pemerintah mengatakan kota-kota dekat sungai dan bendungan di beberapa provinsi dievakuasi karena takut air naik.
Tonton berita terbaru di Channel 7 atau streaming gratis 7 ditambah >>
Pihak berwenang telah memperingatkan kemungkinan banjir di ibu kota Teheran serta di provinsi Khuzestan selatan yang kaya minyak dalam 48 jam ke depan.
Saingan garis keras Presiden Hassan Rouhani yang pragmatis mengkritik pemerintahnya karena terlalu sedikit berbuat dan terlambat membantu.
Pengadilan garis keras mengatakan pada hari Minggu bahwa penanganan bencana yang dilakukan pemerintah sedang diselidiki, kantor berita pengadilan Mizan melaporkan.
“Kekurangan terkait penanganan banjir, kegagalan memberikan pertolongan dan bantuan kepada para penyintas, akan diselidiki,” kata Ebrahim Raisi, kepala kejaksaan.
Ulama garis keras Raisi kalah dalam pemilihan presiden 2017, ketika Rouhani terpilih kembali.
Kantor berita semi-resmi Fars melaporkan pada hari Senin bahwa Rouhani telah kembali ke Teheran dari Pulau Qeshm Iran di Teluk, tempat dia menghabiskan liburan Tahun Baru Iran.
Dia dikritik oleh warga Iran di media sosial karena berada di selatan ketika banjir melanda bagian utara negara itu.
Menteri Energi Reza Ardakanian mengatakan perubahan iklim menyebabkan banjir. “Perubahan iklim sedang terjadi di negara kita. Banjir di Iran ini adalah akibat dari perubahan iklim global,” kata Tasnim mengutip pernyataannya.
Dalam langkah yang jarang terjadi, otoritas tertinggi Iran, Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, meminta angkatan bersenjata untuk membantu provinsi-provinsi utara yang dilanda banjir, di mana Press TV berbahasa Inggris Iran mengatakan lima orang tewas.
Penyebaran banjir ke wilayah selatan menyusul banjir berhari-hari sejak 19 Maret yang berdampak pada lebih dari 56.000 orang yang tinggal di 270 kota dan desa di provinsi utara Golestan dan Mazandaran, di Laut Kaspia, TV melaporkan.
Di Shiraz, di selatan, Tasnim mengutip kepala layanan medis darurat Iran, Pirhossein Kolivand, mengatakan 18 orang tewas, termasuk empat anak. Sekitar 94 orang terluka di kota di provinsi Fars.